Ads 468x60px

Jumat, 23 Agustus 2024

Dirgahayu Kemerdekaan RI 2024



Dirgahayu Kemerdekaan RI 2024


Makna Kemerdekaan, Mengisi Kemerdekaan.


Kemerdekaan, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah sebuah kebebasan, lepas, tidak mendapat tekanan dari luar, tidak terjajah, dan lain-lain. Dengan begitu, dan berpedoman pada perinsip bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka Bangsa Indonesia merebut kebebasan dari segalanya atas kekuasaan negeri penjajah. Seutuhnya kemerdekaan itu direbut dengan susah payah sejak di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan merupakan puncak dari serangkaian perjuangan melawan penjajah. Sebelumnya lebih dari 300 tahun bangsa Indonesia dikuasai negeri asing hingga keseluruhan kepulauan yang dulu disebut Nusantara itu dikuasai. Terjajah dalam segala bidang.


Selanjutnya kemerdekaan di maknai dengan berpacu membangun negeri. Bahu membahu semua komponen bangsa ikut andil memajukan negeri agar bisa bersaing dengan negeri-negeri lain disamping mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.


Saatnya bangsa Indonesia memiliki Identitas Nasional yang Kuat. Berkedaulatan dan percaya diri dengan warisan budaya yang dipunyai. Bebas berdemokrasi untuk pembangunan negeri. Bersatu dalam kebinekaan.


Memeriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan dengan berbagai kegiatan, sejatinya kita tidak hanya merayakan dan menghayati kemerdekaan, namun bentuk rasa syukur kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia. MERDEKA!!!


DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-79

"NUSANTARA BARU INDONESIA MAJU"

Sabtu, 29 Juni 2024

Haul Syekh Maulana Manshur Tahun 2024



Haul Akbar 2024


Sekilas Tentang Haul Uyut

Kegiatan Haul Uyut Cikadueun telah berjalan sejak awal kemerdekaan atau sekitar akhir abad 18 awal abad 19. Yakni setelah ada pengurus makam atau era pengurus makbaroh pertama. Hanya saja kegiatannya belum seperti era sekarang.

 

Awalnya Haul Uyut hanya bersifat keluarga. Spesial hanya orang sekitar makam yang telah mengetahui sosok yang di pusarakan. Seiring berjalannya waktu dan juga banyaknya penduduk sekitaran yang ingin ikut berkontribusi pada haul maka kemudian kegiatan Haulpun bersifat umum.


Tokoh-tokoh dari luar Cikadueun ikut serta. Berpartisipasi kumpulkan dana kegiatan yang diakomodir dari warga setempatnya. Mereka masing-masing menyumbang materi agar acara berjalan lancar dan sukses. Banyak beras dikirimkan untuk persediaan konsumsi acara disamping kebutuhan yang lainnya selain beras seperti ikan, ayam, kambing, bumbu dan sayuran. Semua itu di tampung di rumah kuncen untuk diolah bisa dikonsumsi. Oleh karena nanti pengunjung haul datangnya ke rumah kuncen maka yang siap menyambut tamu-tamu adalah kuncen sendiri.


Acara Haul dari pagi hingga selesai siang diisi tawassulan, marhabaan Barzanji dan Diba dipimpin Tokoh terkemuka saat itu, baru setelahnya dibagikan buah tangan untuk dibawa pulang. Semua yang hadir mendapatkan buah tangan, berekat bagiannya tiada pengecualian.


Begitu tiap tahun acara kegiatan diadakan. Semua rangkaian acara bertempat di sekitar Masjid Jami' Syekh Mulana Manshur. Berdekatan dengan Makam.


Baru setelah masa beranjak modern. Kegiatan Haul di tambah dengan siraman rohani. Ada kepanitiaan haul mendatangkan pengisi acara. Panitia menghadirkan Mubaligh untuk mengisi untaian hikmah, pencerah rohani yang hadir. Biasanya didatangkan dari luar daerah. Untuk sosoknya mengikuti jaman, layak untuk di hadirkan di Cikadueun. 


Haul Akbar Tahun ini, 2024

Untuk tahun ini, 2024 acara Haul akan diselenggarakan pada hari Minggu 7 Juli 2024 M. tepat 1 Muharam 1446H. Oleh karena Haul Uyut dalam tiap tahunnya bertepatan tahun baru hijriah maka panitia Haul mengisikan acara dengan acara Hari-hari Besar. 1 Muharam kali ini panitia akan menghadirkan Mubaligh Banten, KH. Sam'ani atau dijuluki Ki Serut karena ia orang Serut, Petir.


Hadirilah.... Haul ini. Keberkahan menghampiri kita. Aamiin.


Jumat, 10 November 2023

Adakah Perang Itu Di Banten



 




Perang Ayah-anak Di Banten, Adakah ?


Untuk menelusuri sejarah, apakah benar ada peperangan antara Sultan Ageng dan Sultan Haji dan apa motif di balik itu. Dimana peperangannya. Kapan itu terjadi. Dengan siapa-siapa peperangan itu?


Disini penulis akan mengurai sedikit tentang jawaban dari pertanyaan tersebut.


Sebelumnya, Apabila kesulitan menemui fakta sejarah sebuah kejadian di masa lampau oleh karena terbentur referensi dari buku-buku yang memuat sejarah, data primer dan atau sekunder semisal tambo, wawacan dan atau babad sekalipun, dimana buku-buku tersebut memang tidak ada bercerita tentang hal dimaksud, jikapun ada, meski terbilang langka, akan masuk pada data sekunder, hanya penguat data primer dari buku sejarah yang otentik peninggalan masa lalu dan fakta dilapangan. Maka ketika ada sebuah karya sastra, isinya tidak mengurai fakta sejarah, hanya mengetengahkan sebuah kejadian persis terjadi kala itu, dengan menyebut tokoh dan tempat seperti benar-benar itu tokoh dan juga tempat serta kejadiannya, meski faktanya tidak seperti itu. Maka karya sastra berjudul, Agon, Sulthan van Bantam (1769), karya Onno Zwier van Haren (1713-1779), di tulis satu abad setelah kejadian peperangan, tidak jauh dari waktunya, seyogyanya patut dipilih untuk dikaji bahkan diteliti, siapa tahu isinya yang selama ini di cari-cari.


Penulis suguhkan sedikit dari isi karya sastra itu dalam substansinya, tidak seutuhnya. Fakta sejarah, bukan isi dramanya.


Fakta Sejarah

1. Ageng wil zijn jongste zoon Purbaja tot zijn opvolger benoemen. Daardoor ontstaat een gespannen verhouding in de familie. Hadji onderhandelt met de Compagnie.

1. Ageng ingin mengangkat putra bungsunya, Purbaya, sebagai penggantinya. Hal ini menciptakan hubungan yang tegang dalam keluarga. Hadji bernegosiasi dengan Kompeni.


Drama

1. Agon wil zijn rijk verdelen. Daardoor is er tweedracht in het gezin ontstaan. Abdul heeft zijn vertrouweling Steenwijk om hulp naar Batavia gestuurd.

1. Ageng ingin membagi kerajaannya. Akibatnya telah menciptakan perselisihan dalam keluarga. Abdul telah mengirim orang kepercayaannya, Steenwijk untuk meminta bantuan ke Batavia.


Fakta

2. Ageng abdiceert, Hadji volgt op. 

2. Ageng turun tahta, Hadji menggantikan. 


Drama

2. Agon verdeelt zijn rijk.

2. Agon membagi kerajaannya.


Fakta

3. Ageng wordt door een groot deel van de Bantamse gewesten weer als sultan erkend.

3. Ageng dipulihkan kembali sebagai sultan oleh sebagian besar wilayah Bantam kembali sebagai sultan yang diakui.


Drama

3. Doordat Abdul verraad gepleegd heeft, wordt die verdeling niet geëffectueerd.

3. Karena Abdul melakukan pengkhianatan, pembagian itu tidak akan terlaksana.


Fakta

4. Ageng belegert het kasteel van Hadji, die hulp krijgt van de Hollanders.

4. Ageng mengepung istana Hadji(Surasowan), yang mendapat bantuan dari Belanda.


Drama

4. Abdul wordt gearresteerd, maar krijgt hulp van de Hollanders, met wie Agon in oorlog raakt.

4. Abdul ditangkap, tetapi mendapat bantuan dari Belanda, yang kemudian mengajak Ageng berperang.


Fakta

5. Ageng wordt gevangengenomen; Hadji is van zins hem te doden.

5. Ageng ditangkap; Hadji berniat untuk membunuhnya.


Drama

5. Agon sterft aan de verwonding, hem door Abdul toegebracht.

5. Agon meninggal karena cedera yang dideritanya ditimbulkan oleh Abdul.


Substansi Keaslian Sejarah dalam karya drama "Agon, Sulthan van Bantam", dikomentari pengulasnya, Dr. G.C. de Waard.


Substansi dan Kesimpulan.

Kesultanan Banten merupakan salah satu kerajaan terkuat di Pulau Jawa pada abad ketujuh belas. Pada paruh kedua abad itu diperintah oleh Abul Fathi Abdul Fattah yang tegas dan cakap dalam menjalankan roda pemerintahan, lebih dikenal dengan julukan Ageng (= yang agung). Meskipun dominasi perdagangan East India Company, VOC menjadi duri di dirinya, namun setelah naik takhta pada tahun 1651 tidak ada perubahan resmi dalam hubungan bilateral dengan Batavia yang telah diatur melalui perjanjian persahabatan tahun 1645 oleh sang kakek. Setahun setelah perjanjian ini masuk ke periode kedua telah diperpanjang selama sepuluh tahun, namun Sultan Ageng berkeberatan atas adanya perjanjian itu, ia mulai bermanuver agar ada sebuah perubahan perjanjian. Kompeni menanggapinya dengan memblokade Banten, tentu sangat merugikan kepentingan perdagangannya. Butuh waktu hingga tahun 1659 dimana perjanjian baru akan disepakati kembali, mengingat saat ini sedang berada dalam kondisi perjanjian perdamaian itu.

Perdamaian antara Batavia dan Banten terpelihara selama lebih dari dua puluh tahun. Artinya, Sultan Ageng secara resmi mematuhi ketentuan perjanjian, namun secara diam-diam ia berusaha melemahkan Belanda, termasuk dengan mendukung Makassar (Sulawesi Selatan) yang sudah berkali-kali menunjukkan penolakannya terhadap Kompeni.

Permasalahan antara Makassar dan Kompeni terjadi sekitar tahun 1615, ketika Kompeni menyandera dua orang Makassar – salah satunya adalah kerabat raja – sehubungan dengan hutang sultan. Sejak itu hubungan mereka tetap tegang; perjanjian tahun 1637, 1655 dan 1660 tidak dipatuhi oleh Makassar. Kompeni kemudian memutuskan penyelesaian akhir dan mengirim armada ke Sulawesi pada akhir tahun 1666 di bawah komando Gubernur Jenderal Cornelis Janszoon Speelman. Baru menjelang akhir tahun berikutnya Sultan Malombassa Hasanuddin dapat dipaksa berdamai. Namun Hasanuddin sekali lagi tidak menepati perjanjian tersebut, dan permusuhan baru akhirnya berujung pada penaklukan terakhir Makassar pada pertengahan tahun 1669, setelah Speelman berhasil merebut benteng terakhir, benteng Sambupo. Setelah itu Hasanuddin tidak bisa berbuat apa-apa; atas izin Kompeni ia tetap menjadi sultan Goa, salah satu provinsi di Hindia Belanda.

Hasil ekspedisi melawan Makassar mempunyai implikasi bagi Pulau Jawa. Setelah keberhasilan Belanda, sejumlah besar orang Makasar pindah ke Jawa (awalnya banyak yang tinggal di Banten), dimana mereka lebih banyak menyibukkan diri dengan pembajakan. Mereka menjalin kontak dengan pemberontak penentang susuhunan Mataram, Amangkurat I. Kesulitan di Jawa Timur bertambah ketika raja ini meninggal dan banyak yang tidak mau mengakui putranya sebagai penerusnya. Kompeni terpaksa melakukan intervensi.

Sultan Ageng, yang terus-menerus diupayakan pengaruhnya oleh Inggris agar merugikan Kompeni, kini merasa mempunyai peluang. Ia mendukung para pemberontak dan berusaha menghalangi sunan baru, Amangkurat II, untuk bersekutu dengan Batavia. Ia kemudian mencoba mempengaruhi para pangeran Cirebon yang berada di bawah kedaulatan Mataram. Para pangeran ini, tiga bersaudara, datang ke Banten dijadikan alat tawar sebagai sandera di istana di Banten. Sultan Ageng melepaskan mereka, dengan memberikan syarat bahwa mereka akan didudukkan di wilayah tertentu sehingga akan menimbulkan lebih banyak masalah bagi Kompeni. Wilayah Cirebon dibagi tiga kekuasaan; Kasepuhan, Kanoman dan panembahan. Pada saat yang sama ia mengancam Batavia akan diperangi jika mengganggu Cirebon. Namun, perbedaan pendapat di kalangan keluarga kesultanan Banten memberikan peluang bagi Kompeni, yang terhambat oleh tindakan Sultan Ageng di Jawa Tengah dan Timur, untuk terhindar dari kesulitan tersebut.

Menurut tradisi di Kesultanan atau Papakem Banten, Sang Sultan harus mengangkat putra sulungnya, maka diangkatlah Abun Nashri Abdul-Kahar, sebagai wakil bupati, putra mahkota. Kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Sultan Haji, oleh karena ia sedang menunaikan ibadah haji ke Mekkah pada tahun 1674-1676. Selama ketidakhadirannya di kesultanan, penyelenggara pemerintahan (kira-kira: perdana menteri) Sultan Ageng menerima usulan dari para penasehat untuk mengangkat putra bungsunya, Pangeran Arya Purbaya, - yang merupakan menantu penyelenggara pemerintahan, mangkubumi - sebagai pewaris takhta. Namun, setelah kembalinya pangeran Haji maka terjadi ketegangan hubungan di keluarga kesultanan. Kompeni, yang ingin mengambil keuntungan dari perselisihan tersebut, mengadakan negosiasi rahasia dengan pangeran Haji, agar selalu kawatir akan takhta jatuh pada saudaranya, pangeran Haji pun merasa cemas juga. Namun, keadaan tiba-tiba berubah menjadi lebih baik bagi putra mahkota, Pangeran Haji, ketika pada tanggal 1 Mei 1680, terjadi perubahan kebijakan dimana istana yang memaksa Sultan Ageng, yang telah memutuskan untuk memulai perang melawan Kompeni, agar mengundurkan diri. Tahta di serahkan pada Pangeran Haji. Alhasil, negosiasi antara Sultan Haji dan Kompeni mengenai perjanjian perdamaian baru pun gagal: karena Batavia mengajukan tuntutan yang tidak mungkin dipenuhi oleh Sultan Haji. Itu sebabnya mereka akan melakukan aturan yang ada tanpa  mengadakan perjanjian baru untuk saat ini.

Tak lama kemudian, banyak orang yang merasa tidak puas dengan pemerintahan sultan yang baru; mereka menuju ke arah Sultan Ageng yang sedang berada di istana Tirtayasa. Mereka mengangkat Sultan Ageng dan mendaulatnya setelah sebagian besar provinsi kembali mengakuinya sebagai penguasa mereka bukan Sultan Haji, Sultan Ageng memulai perang melawan putranya pada bulan-bulan pertama tahun 1682, mengepungnya di benteng Surasowan. Benteng ini diperbaharui dengan tambahan batu di lapisan luarnya oleh seorang tukang batu dari Steenwijk, pemberontak Hendrik Laurensz. Cardeel, juga dikenal sebagai Jan Lucasz dimana awalnya benteng ini dibangun pada lapisan dalam menggunakan bata di era Maulana Yusup. Menurut Van Haren, disebutkan, Sultan Haji meminta bantuan Kompeni di Batavia. Pasukan ini mengirimkan pasukan melalui laut ke Banten, di bawah komando Isaäc de Saint Martin, komandan garnisun di Batavia dan dalam kapasitas tersebut menjadi panglima tertinggi tentara Kompeni. Sementara itu, permohonannya baru diterima Gubernur Jenderal Speelman dari Sultan Hadji, setelah berjanji akan memberikan monopoli perdagangan kepada Kompeni dan menanggung biaya yang terkait dengan intervensi tersebut.

Surasowan dapat dikuasai, Sultan Haji di amankan di tahan loji yang di kuasai pasukan Banten. Belanda menawarkan solusi.

Ketika Sultan Ageng tidak menanggapi tawaran mediasi Kompeni dari De Saint Martin, upaya pendaratan pun dilakukan; Namun upaya ini gagal, sehingga perlu dimintakan bala bantuan. Setelah pasukan baru tiba di bawah komando Kapten François Tack, dan upaya lain dilakukan, kali ini berhasil; Pada siang hari (tanggal 7 April 1682), Banten, dalam hal ini Surasowan berhasil ditaklukkan dan Sultan Haji merasa lega. Ia segera mengusir orang Inggris, Prancis, dan Denmark yang berpihak pada ayahnya; mereka diizinkan menetap di Batavia untuk sementara waktu.

Sultan Ageng tidak menyerah untuk meninggalkan pertarungan, sehingga ia dikepung oleh pasukan Tack di Tirtayasa. Ketika dia tidak dapat lagi mempertahankan dirinya di sana, dia melarikan diri bersama Pangeran Purbaja dan loyalis lainnya sebelumnya membumihanguskan istana Tirtayasa, setelah itu ia bergerilya melanjutkan pertempuran dari tempat lain. Pada tahun 1683 dia harus menyerah dengan keadaan sudah tua dan udzur, saat itu usianya 66 tahun. Ia , selama dua tahun di tahan di penjara Banten, lalu dibawa ke Batavia 9 tahun lamanya, disana ia meninggal pada tahun 1692 sebagai tahanan di usia 72 tahun. Atas permintaan cucunya ia dibawa ke Banten, dimakamkan di Kompleks Permakaman Raja-Raja Banten yang berada di sebelah utara Masjid Agung Banten, Banten Lama.


Sultan Hadji menandatangani perjanjian dengan Kompeni pada tanggal 17 April 1684, yang - setelah perjanjian dibuat dengan Mataram (1677) dan Cheribon (1681) - menguasai hampir seluruh perdagangan di Jawa. Sementara Speelman meninggal pada 11 Januari 1684. Benteng  Belanda yang dibangun di Banten diberi nama Speelwijk untuk mengenang namanya.


Ada tambahan penulis sebagai pelengkap.


Atas jasa-jasanya yang diberikan kepada negara, Sultan Ageng Tirtayasa diberi gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970, tanggal 1 Agustus 1970.


Nama Sultan Ageng Tirtayasa juga kemudian diabadikan menjadi nama salah satu perguruan tinggi negeri di Banten, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.


Sultan Haji meninggal lebih awal dari ayahnya, tahun 1687 dalam usia 29 tahun.


Selasa, 24 Oktober 2023

Syekh Manshur Di Makam Keramat Cikadueun



 Banyak yang bertanya soal siapakah yang di makamkan di pemakaman keramat Cikadueun.


Makam Buyut Manshur


Berdasarkan tulisan tangan pada beberapa buku tua di mana di dalamnya ditemui catatan silsilah (sajarah) keluarga yang sama semuanya menyebut nama Kiyahi Syekh Haji Manshur sebagai sosok yang beristrikan Nyahi Sarinten, Nyahi Jariyah dan Nyahi Abuy. Maka siapa lagi sosok orangnya yang di kuburkan (bersemayam) di astana Cikadueun kalau bukan Syekh Manshur, lengkapnya Syekh Kiyahi Haji Manshur. Dengan ejaan lama Mansyur yang mempunyai putra Mangshuruddin atau Manshuruddin (Mansyuruddin).


Tulisan Tangan Sajarah Buyut Cikadueun



Hasil cetak digital dari buku yang tiada berjudul itu mengatakan:


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puniki sajarah saking Kiyahi Syekh Haji Mangshur garwane tetelu kang sepuh wastanipun Nyahi Sarinten lan kang panengah Nyahi Jariyah lan kang anom Nyahi Abuy asale punika saking Sukakandang. Maka Nyahi Sarinten apuputra lilima sawiji sawijine wastanipun kang putra Nyahi Syahidah lan Nyahi Aisyah lan Kiyahi Ali Daebah lan Kiyahi Abdurrahman lan Kiyahi Ngabehi Mangshuruddin. Maka Nyahi Syahidah puputra sanga ... dst.


Isi buku dalam semua halamanya bertuliskan aksara arab berbahasa meriki (jawa Banten/Cirebon), pegon di tulis di atas kertas berbahan serat kayu seperti kertas segel untuk dokumen. Semua buku kepunyaan keluarga hasil tulis tangan nenek moyang dahulu. Satu berada di Cikadueun dan yang satu lagi di Lampung. Keduanya tidaklah banyak berbeda isi serta font-nya hingga kami simpulkan, buku-buku itu di tulis oleh satu orang atau minimal satu team. Mungkin hanya ada beda dalam bentuk dimana buku lampung bentuknya buku saku pasti akan beda dalam jumlah halamannya. 


Syekh Haji Manshur Di Makam Keramat Cikadueun putra asli Banten selanjutnya..


Jumat, 21 April 2023

Hari Raya Fitri 2023




 


Apapun amal baik kita di bulan suci tahun ini semoga layak di terima-Nya. Dapat anugerah berupa ampunan sehingga kita benar-benar kembali terbebas dari belenggu nafsu yang menjadikan kita enggan mencari keridaan-Nya. Semoga kita bertemu kembali di bulan suci tahun depan dan bisa melewati rintangannya sebulan penuh. Aamiin.

Kamis, 06 April 2023

Selamat Berpuasa Ramadhan 2023



 


Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 2023. Semoga ibadah kita semua lancar di bulan yang suci ini.

Jumat, 23 September 2022

Logo Kenadziran Syekh Manshur Cikadueun Banten



 

Logo Kenadziran Syekh Manshur Cikadueun Banten


Logo Kenadziran Syekh Manshur Cikadueun Banten

by: gentongpusaka

Logo Pencinta Syekh Manshur Cikadueun Banten



 Logo Pencinta Syekh Manshur Cikadueun Banten


Logo Pencinta Syekh Manshur Cikadueun Banten

by: gentongpusaka

Minggu, 01 Mei 2022

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H






 Alhamdulillah. Sebulan kita lalui, telah lewat masa penuh perjuangan. Berjuang dalam meraih kemenangan. Semoga tidak hanya lapar dan haus yang di raih. Melainkan raihan kemenangan itu. Segala kebaikan dan kebajikan yang dilakukan dibulan suci, diterima-Nya penuh tanpa pengurangan bahkan dilipat gandakan. Aamiin

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamd

Segenap Admin group mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Maaf Lahir Batin.

Minggu, 03 April 2022

Ramadhan 2022






Segenap jajaran admin Gentong Pusaka mengucapkan, Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan.

Semoga kita diberi kekuatan melaksanakanya, aamiin.



Senin, 26 Juli 2021

Catatan Nama-nama Muzawir Saat Ini



 


Catatan Nama-nama Muzawir Saat Ini


Muzawir (arab_ pen.) dalam arti simpelnya adalah seorang yang membantu pengunjung yang datang ke lokasi untuk di tuntun tasawul di tempat peraduan orang soleh. Saat pengunjung datang dengan tidak membawa penuntun tasawul dan atau meski membawanya namun mereka menyukai di tuntun muzawir setempat maka muzawir dengan sukarela melaksanakan tugasnya itu. Dengan kata lain muzawir berkewajiban membantu pengunjung, peziarah itu.


Saat ini Muzawir di Keramat Cikadueun berjumlah 28 orang yang kesemuanya penduduk setempat. Mereka adalah:

  1. Abad Ubaidilah
  2. H. Ade S.
  3. A. Zaini
  4. Ahmad Saepudin
  5. Ahmad Rt
  6. Alan S.
  7. Aminudin
  8. Asep Alawi
  9. Aton Fatoni
  10. H. Ayi Suparman
  11. Bahrudin
  12. Cecep F.
  13. E. Hasby
  14. Empud
  15. Encuk Suhaemi
  16. Enjen Sujana
  17. Fauzi
  18. Ishaq
  19. H. Mustofa
  20. Muhtar
  21. Subandi
  22. Taslim
  23. Uca Sujana
  24. Udin Arjudin
  25. Wahyudin
  26. H. Yusuf
  27. Zaenudin
  28. Entong Abdurahman


Demikian catatan para Muzawir.

Senin, 19 Juli 2021

Selamat Hari Raya Idul Adlha




Selamat Hari Raya Idul Adlha


Mata kadang poho nengklang. Careham kadang poho cumarita. Hate kadang poho sungka-sangka. Bari niat tulus suci reujeung ikhlas. Admin saparakanca menta pangampurana ti sakabeh member lahir reujeung batin.


Salamet Lebaran Haji.


Amun tea Hate sangenclang cai, kajeun ngalir nu penting bersih. Amun tea Hate Saindah Cahaya Bulan, geura taretes ku bentang kaimanan. Amun tea Hate saputih reu'euk, kade montong sampe ngahalangan panon poena taqwa.


Selamat Hari Raya Idul Adlha

Kamis, 06 Mei 2021

Ketua Kenadziran Baru





Ust. Apandi Hafidz


Ketua Kenadziran keramat Cikadueun saat ini di pegang oleh Bapak Noval Apandi. Demikian hasil musyawarah para kasepuhan Cikadueun dalam voting yang dimenangkannya. Sekaligus beliau di beri mandat sebagai ketua selanjutnya setelah mana ketua sebelumnya meninggal pada pertengahan tahun yang lalu. Sosok terpilih kali ini adalah yang termuda diantara para kandidat. Bersama kandidat yang lain yang diajukan para panitia formatur kenadziran. Kelima kandidat hasil ajuan panitia saat itu merupakan sosok-sosok yang telah lama berkecimpung di Kenadziran meski hanya dalam struktur minimal sedang jadi muzawwir. Adalah Bapak Ishak, Bapak Ubaidillah, H. Muhabar, Bapak Sirojudin dan Bapak Apandi.

Sosok Ketua terpilih adalah putra ketiga dari pasangan H. Hafidz Zuhri dan Hj. Sopiah, dimana beliau, H. Hafidz, semasa hidupnya pemegang jabatan kekuncenan yang ditunjuk langsung oleh Dinas Kepurbakalaan saat itu bersama Bapak Apuk Saefulloh Yusron sebagai JUPIL (Juru Pelihara) makam. Sekarang (2024) jabatan jupil masih kosong sepeninggal Bapak Apuk.


Ketua Kenadziran


Sabtu, 23 Mei 2020

Selamat Hari Raya Idul Fitri





Batin nu usik nyaliksik diri, bilih ku bisi rempan ku basa, nu ayana kasabit kaciwit ati, karumpak ungkara basa, kadudut kalindu qalbu. Meungpeung wanci can mustari. Bisi aya nu nyungkelit dina ati, kasiku catur, katajong omong dina ucapan anu matak ngarahetkeun kana hate, sadalah urang mah teu bisa luput tina kaalpaan jeung kakhilafan. Pamuga rido katut jembar pangampura tina samudayaning kalepatan. Estu kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh.

Admin Gentong Pusaka saparakanca ngudalkeun, wilujeng boboran shiam 1441 H. Hapunten samudaya kalepatan.

Kamis, 30 April 2020

Kitab Serat Cikadueun





Kita baru mengenal adanya sebuah kitab yang dinamai Serat Cikadueun namun sampai saat ini para sesepuh tiada yang beri sedikitpun komentar tentang ada dan tidaknya kitab tersebut. Syukur admin hanya tahu bahwa ada kitab itu sejak ketemu jaman digital ini itupun sebatas entah cerita, dongeng atau legenda. Dimana cerita yang tersedia didalam kisah itu, konon berkisah tentang seorang pengembara bernama Badar ingin menemukan kitab tersebut atas pesan gurunya. Sampai disini admin berkesimpulan bahwa kitab Serat Cikadueun merupakan buku karya orangtua dulu yang tidak diketahui siapa penggubahnya. Namun itu merupakan pergudangan ilmu bagi anak cucu Uyut Cikadueun buat menimba berbagai pandangan hidup yang tertuang didalamnya.

Mungkin saja seseorang ada yang tahu isi pun keberadaan kitab Serat Tjikadueun (ejaan lama dari Cikadueun).

Cag..

Selasa, 30 Juli 2019

H. Encep Makhdawi



Kuncen Keramat Cikadueun


H. Encep Makhdawi adalah kuncen keramat Cikadueun sekarang melalui kesepakatan dan petunjuk para kasepuhan cikadueun. Beliau putra H. M. Toli dan ibunya bernama Hj. Quraesyin binti H. Husni bin H. Nurdinuri

Minggu, 23 Juni 2019

Rante Uyut Cikadueun



Rante Uyut Cikadueun
Rante Uyut Cikadueun
Selamat berjumpa pecinta Gentong Pusaka. Semoga semuanya sehat, berkah dan sentosa.
Kali ini admin dapat tulisan dari manuskrip bertuliskan huruf arab yg berbahasa jawa Banten menerangkan keturunan Uyut Cikadueun. Namun tak semuanya yg akan ditulis sebagaimana yg tertuang dimanuskrip itu. tapi mudah-mudahan ada manfaatnya.
Telah maklum bahwa Uyut Manshur Cikadueun beristri Nyai Sarinten, Nyai Jariah dan Nyai Abuy. Dibuku manuskrip itu juga tertulis putra-putri atau keturunan Uyut bahwa dengan Nyai Sarinten lima, dengan Nyai Jariah enam dan dengan Nyai Abuy tiga.
Keturunan Uyut dengan Nyai Sarinten ada lima, lelaki tiga dan yang istri dua.
  1. Nyai Syahadah berputra 9
  2. Nyai Aisyah berputra 3
  3. Kiai Ali Daebah berputra 3
  4. Kiai Abdurohman berputra 9
  5. Kiai Ngabehi Manshuruddin berputra 7

Keturunan Uyut dengan Nyai Jariah enam, yang lelaki empat dan yang istri satu.
  1. Kiai Utsman berputra 7
  2. Nyai Amaliah berputra 5
  3. Nyi Rumi/Runi berputra 2
  4. Ki Ngabehi Wangsadiparana tak disebutkan berputra
  5. Ki Mail tak berputra
  6. Ki Maimanah tak disebutkan berputra

Keturunan Uyut dengan Nyai Abuy ada tiga yg semuanya istri.
  1. Nyai Nasar berputra 6
  2. Nyai Umi (Ratu Ummu Salamah) berputra satu
  3. Ki Nuru berputra 3.

Disamping itu, semua keturunannya hingga anak-putu masih tertuang dibuku manuskrip dan terlalu amat panjang bila ditulis disini. Untuk itu, admin mohon maklum dan juga atas tak dilampirkan visualnya. Terimaksih telah berkunjung disini.
Salam Rahayu.

Tebe Mukri

Selasa, 14 Januari 2014

Tohir Bin Abdulhamid




Tohir Bin Abdulhamid


Bapak Tohir adalah tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua/pengurus, kekuncenan, di keramat Cikadueun periode tahun 90an. Sebagai seorang yang ulet dan tekun, yang diwarisinya dari masa perjuangan kemerdekaan dahulu, dan terdaftar dalam anggota Veteran pejuang kemerdekaan sehingga sampai akhir hayatnya pun begitu tekun dan rajin untuk memperjuangkan kepentingan bersama. Asal silsilahnya dari Nyi Sawinah bersuami dengan Abdul Hamid bin Dulkarim yang berputera:
  1. bapak Tohir + nyi Sukrabah
    1. Nyai + Sadamin
    2. Ujang +
    3. Endang +
    4. Eneng +
  2. Maryam + Dulkam
    1. H. Juheri + Hj Uyung bt. H. Samri
  3. Hj. Munah + H. M. Arif Rais
  4. H. Samri + Hj. Ratih
    1. Hj Uyung + H. Juhaeri
    2. Anah + Iyus Yunus (alm)
    3. H. Mamat +
    4. Umu + Andi
    5. Amad (Dalung) +
      1. Lulu
      2. Noval (alm)
      3. Reni
      4. Noval
      5. Rafli
    6. Amung Ma'mun +
  5. Sufi +
==========================
Nyi Sawinah pernah bersuami dgn ki Sayidin
berputera: H. Asnawi

Kamis, 11 Juli 2013

Pancakaki



Pancakaki

Pancakaki

Pancakaki téh nyaéta perenahna jelema ka jelema deui anu sakulawarga atawa anu kaasup baraya kénéh.
  1. Rundayan atawa Turunan
  2. - anak => turunan kahiji. 
    - incu => turunan kadua, anakna anak. 
    - buyut => anak incu. 
    - bao => anakna buyut. 
    - janggawaréng atawa canggahwaréng => anakna bao. 
    - udeg-udeg => anak janggawaréng
    - kait siwur atawa gantungsiur=> anak udeg-udeg.
  3. Ka luhur
  4. - bapa => lalaki nu boga anak, salaki indung. 
    - indung => awéwé nu boga anak, pamajikan bapa. 
    - aki => bapana indung atawa bapa. 
    - nini => indungna indung atawa bapa. 
    - buyut => indung/bapana aki atawa nini. 
    - bao => indung/bapana buyut. 
    - janggawaréng => indung/bapana bao. 
    - udeg-udeg => indung/bapana janggawaréng
    - kaitsiwur atawa gantungsiur => indung/bapana udeg-udeg.
  5. Ka gigir
  6. - adi => dulur sahandapeun 
    - lanceuk => dulur saluhureun. 
    - emang/paman => adina bapa atawa indung (lalaki), 
    - bibi => awéwé adina bapa atawa indung. 
    - ua => lanceuk bapa atawa indung. 
    - alo => anak lanceuk. 
    - toa => anak adi. 
    - kapiadi => anakna emang/bibi. 
    - kapilanceuk => anakna ua. 
    - incu ti gigir => incuna adi 
    - aki ti gigir => lalaki, adina atawa lanceukna aki/nini. 
    - nini ti gigir => awéwé, adina atawa lanceukna aki/nini. 
    - ua ti gigir => anakna lanceuk aki/nini. 
    - emang ti gigir => anakna adi aki/nini (lalaki) 
    - bibi ti gigir => awéwé, anakna adi aki/nini.
  7. Istilah Séjénna
  8. - adi beuteung => adina pamajikan/salaki. 
    - dulur sabrayna => dulur misan, anak paman, bibi, atawa ua.
     - dulur teges => dulur enya, saindung, sabapa. 
    - indung téré => pamajikan bapa, lain anu ngalahirkeun urang. 
    - bapa téré => salaki indung, lain anu ngalantarankeun urang lahir. 
    - anak téré => anak sampakan ti salaki atawa pamajikan. 
    - dulur patétéréan => anak indung atawa anak bapa téré. 
    - cikal => anak panggedéna. 
    - pangais bungsu => lanceukna bungsu. 
    - bungsu => anak pangleutikna. 
    - baraya laér => baraya nu nurutkeun pancakaki geus jauh perenahna. 
    - teu hir teu walahir => teu baraya saeutik-eutik acan. 
    - bau-bau sinduk => baraya kénéh, sanajan geus laér. 
    - dulur pet ku hinis => dulur teges. 
    - baraya => sakur nu aya pancakakina. 
    - karuhun => luluhur, jalma-jalma anu kungsi aya lila heulaeun urang, nu ngarundaykeun urang.

Jenis Darah Dan Kepribadian



Jenis Darah Dan Kepribadian

Jenis Darah Dan Kepribadian

  • Darah Golongan - A
  • Berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala. Merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten. Membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin. Nampak menyendiri dan jauh dari orang-orang. Kerap mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya. Cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.
  • Darah Golongan - B
  • Penasaran dan tertarik terhadap segalanya. Mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan. Bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di ingini menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain tidak bisa mengerjakan sesuatu secara serentak. Cemerlang, riang, bersemangat dan antusias kendati sebenarnya sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka. Yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.
  • Darah Golongan - O
  • Berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut. Menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Pandai menutupi sesuatu sehingga kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu). Pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain. Dicintai oleh semua orang, "loved by all". Keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal. Sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru. Mudah dipengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV. Berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai.
  • Darah Golongan - AB
  • Perasaan yang sensitif, lembut. Penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian. Disamping keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya. Cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian. Sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam. Mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.