Sudah dari Dulu manusia diciptakan sebagai makhluk yang esentrik dan fenomenal, esentrik dalam karya fenomenal dalam hal nyata serta realita dan oleh sebab itu akan tiada kunjung berakhir mengurai keindahan yang ada dalam diri seorang manusia. Maka selanjutnya sering kali membuat hal yang baru dalam semua bidang serta hal ahwal dalam sipat dan pekerjaan akan dijadikan pilihan, apakah dia menggunakan atau meninggalkannya. Tak jarang pula mengarungi seluk beluk realita alam ini banyak berbagai pilihan yang mesti jeli mana yang harus diutamakan mengesampingkan hal yang kurang begitu perlu. Akan beda akhirnya manakala langsung diperbuat tampa mengadakan pilihan. Kadang berakibat baik dan tak jarang pula berakhir dengan keburukan.
Untuk mengejar target misalnya, diusahakan berbagai kemampuhan yang dimiliki agar tercapai dan berhasil. Hanya dengan trik dan cara yang sehatlah keberhasilan itu dicapai dan dirasakan plong dihati, sumerah dalam jiwa. Namun semua itu, bila belum waktunya keberhasilan didapat, maka secara naluri fitrah manusia akan berjiwa pasrah saja, karena selebihnya perbuatan dan keberhasilan itu tiada lepas dari kuasa Ilahi semata. Betapapun manusia banting tulang bekerja keras tak akan menembus tirai takdir.