Ads 468x60px

Kamis, 06 Mei 2021

Ketua Kenadziran Baru





Ust. Apandi Hafidz


Ketua Kenadziran keramat Cikadueun saat ini di pegang oleh Bapak Noval Apandi. Demikian hasil musyawarah para kasepuhan Cikadueun dalam voting yang dimenangkannya. Sekaligus beliau di beri mandat sebagai ketua selanjutnya setelah mana ketua sebelumnya meninggal pada pertengahan tahun yang lalu. Sosok terpilih kali ini adalah yang termuda diantara para kandidat. Bersama kandidat yang lain yang diajukan para panitia formatur kenadziran. Kelima kandidat hasil ajuan panitia saat itu merupakan sosok-sosok yang telah lama berkecimpung di Kenadziran meski hanya dalam struktur minimal sedang jadi muzawwir. Adalah Bapak Ishak, Bapak Ubaidillah, H. Muhabar, Bapak Sirojudin dan Bapak Apandi.

Sosok Ketua terpilih adalah putra ketiga dari pasangan H. Hafidz Zuhri dan Hj. Sopiah, dimana beliau, H. Hafidz, semasa hidupnya pemegang jabatan kekuncenan yang ditunjuk langsung oleh Dinas Kepurbakalaan saat itu bersama Bapak Apuk Saefulloh Yusron.


Ketua Kenadziran


Sabtu, 23 Mei 2020

Selamat Hari Raya Idul Fitri





Batin nu usik nyaliksik diri, bilih ku bisi rempan ku basa, nu ayana kasabit kaciwit ati, karumpak ungkara basa, kadudut kalindu qalbu. Meungpeung wanci can mustari. Bisi aya nu nyungkelit dina ati, kasiku catur, katajong omong dina ucapan anu matak ngarahetkeun kana hate, sadalah urang mah teu bisa luput tina kaalpaan jeung kakhilafan. Pamuga rido katut jembar pangampura tina samudayaning kalepatan. Estu kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh.

Admin Gentong Pusaka saparakanca ngudalkeun, wilujeng boboran shiam 1441 H. Hapunten samudaya kalepatan.

Kamis, 30 April 2020

Kitab Serat Cikadueun





Kita baru mengenal adanya sebuah kitab yang dinamai Serat Cikadueun namun sampai saat ini para sesepuh tiada yang beri sedikitpun komentar tentang ada dan tidaknya kitab tersebut. Syukur admin hanya tahu bahwa ada kitab itu sejak ketemu jaman digital ini itupun sebatas entah cerita, dongeng atau legenda. Dimana cerita yang tersedia didalam kisah itu, konon berkisah tentang seorang pengembara bernama Badar ingin menemukan kitab tersebut atas pesan gurunya. Sampai disini admin berkesimpulan bahwa kitab Serat Cikadueun merupakan buku karya orangtua dulu yang tidak diketahui siapa penggubahnya. Namun itu merupakan pergudangan ilmu bagi anak cucu Uyut Cikadueun buat menimba berbagai pandangan hidup yang tertuang didalamnya.

Mungkin saja seseorang ada yang tahu isi pun keberadaan kitab Serat Tjikadueun (ejaan lama dari Cikadueun).

Cag..

Selasa, 30 Juli 2019

H. Encep Makhdawi



Kuncen Keramat Cikadueun


H. Encep Makhdawi adalah kuncen keramat Cikadueun sekarang melalui kesepakatan dan petunjuk para kasepuhan cikadueun. Beliau putra H. M. Toli dan ibunya bernama Hj. Quraesyin binti H. Husni bin H. Nurdinuri

Minggu, 23 Juni 2019

Rante Uyut Cikadueun



Rante Uyut Cikadueun
Rante Uyut Cikadueun
Selamat berjumpa pecinta Gentong Pusaka. Semoga semuanya sehat, berkah dan sentosa.
Kali ini admin dapat tulisan dari manuskrip bertuliskan huruf arab yg berbahasa jawa Banten menerangkan keturunan Uyut Cikadueun. Namun tak semuanya yg akan ditulis sebagaimana yg tertuang dimanuskrip itu. tapi mudah-mudahan ada manfaatnya.
Telah maklum bahwa Uyut Manshur Cikadueun beristri Nyai Sarinten, Nyai Jariah dan Nyai Abuy. Dibuku manuskrip itu juga tertulis putra-putri atau keturunan Uyut bahwa dengan Nyai Sarinten lima, dengan Nyai Jariah enam dan dengan Nyai Abuy tiga.
Keturunan Uyut dengan Nyai Sarinten ada lima, lelaki tiga dan yang istri dua.
  1. Nyai Syahadah berputra 9
  2. Nyai Aisyah berputra 3
  3. Kiai Ali Daebah berputra 3
  4. Kiai Abdurohman berputra 9
  5. Kiai Ngabehi Manshuruddin berputra 7

Keturunan Uyut dengan Nyai Jariah enam, yang lelaki empat dan yang istri satu.
  1. Kiai Utsman berputra 7
  2. Nyai Amaliah berputra 5
  3. Nyi Rumi/Runi berputra 2
  4. Ki Ngabehi Wangsadiparana tak disebutkan berputra
  5. Ki Mail tak berputra
  6. Ki Maimanah tak disebutkan berputra

Keturunan Uyut dengan Nyai Abuy ada tiga yg semuanya istri.
  1. Nyai Nasar berputra 6
  2. Nyai Umi (Ratu Ummu Salamah) berputra satu
  3. Ki Nuru berputra 3.

Disamping itu, semua keturunannya hingga anak-putu masih tertuang dibuku manuskrip dan terlalu amat panjang bila ditulis disini. Untuk itu, admin mohon maklum dan juga atas tak dilampirkan visualnya. Terimaksih telah berkunjung disini.
Salam Rahayu.

Tebe Mukri